Jumat, 11 Oktober 2013

The Power Of Giving

The Power Of Giving.

Pernahkah anda membaca, salah satu berita yang menuliskan kisah direktur tahlilan, yaitu kisah direktur BNI Bapak Widhagdo Sukarman yang terpilih kembali karena sudah selesai tugasnya dan mengadakan syukuran karena telah selesai tugasnya dan pensiun. Subhanallah setelah selesai tugasnya dan membuat orang senang dengan memberikan berkah disekitarnya menjadi contoh mengundang anak yatim piatu dan kaum dhuafa, eh malah dipilih kembali untuk memegang amanah jabatan sebagai Dirutnya BNI 1946.

Kekuatan dari "memberi", dan untuk anda ketahui memberi tidak harus kita miliki seperti materi atau apapun dalam bentuk natura, karena itu berusahalah untuk selalu melakukan perbuatan yang bisa menjadi cermin kelakuan atas perbuatannya. Menyenangkan hati orang lainnya bisa dilakukan dengan pendekatan jasmani dan juga rohani.

Kehidupan seseorang tergantung isi kepalanya, disertai dengan isi hatinya yang mengambil alih kendali atas perbuatannya dan kemauan yang selalu memiliki pekerjaan yang membuat kita berada dimana kita melakukan tindakan yang membuat kita seringkali menjadi manusia yang selalu diberikan kesadaran serta kekayaan kekuasaan. Kekuatan adalah merupakan salah satunya anugerah Tuhan dalam membangun kehidupan, bahkan seringkali tidak pernah mengetahui apakah yang kita lakukan sudah menunjukkan bahwa itulah jalan Tuhan yang membuat kita seringkali melakukan instrospeksi diri dari pergaulan yang selalu merasa kekurangan.

Untuk sukses jadikanlah diri anda sebagai orang yang suka memberi, memberi tidak hanya dalam bentuk materi tapi bisa juga dalam bentuk yang lain seperti inspirasi, motivasi, strategi, juga dalam bentuk-bentuk yang lainnya. Tetapi jangan salah banyak manusia yang selalu merasa kekurangan walaupun sudah memiliki harta, jabatan, kedudukan, bahkan kekuasaan serta kekayaan, tetapi masih selalu melakukan perbuatan yang memalukan bahkan tidak tahu malu dan bahkan memalukan. Banyak manusia dimana kita seringkali melakukan tindakan yang tidak merasa kuat bahkan membuat kita seringkali menjadi malapetaka buat yang lainnya.

Kenapa kita seringkali melakukan sebuah keberhasilan padahal sudah menunjukkan bahwa sebenarnya kita bilang sebagai seorang pribadi yang membuat orang disekitarnya menjadi pelajaran untuk hidup dan memberikan

Orang yang seperti inilah yang kita sebut sebagai orang yang miskin, dan maafkan kalau kita bilang sebagai miskin iman, karena hidupnya selalu merasa hebat tapi "gembel" dalam nilai-nilai kehidupan.

Tidak ada komentar: